Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
HIDUP SEDERHANA PEMIKIRAN JANGAN SEDERHANA

CERPEN SANTRI SANTUY | CERITA 2

 *Santri Santuy* 

*Masjid Elit Kampung Warga Pelit*



Sering terdengar dari para Penceramah:

 "Sedekah biar sedikit asal ikhlas itu lebih baik daripada banyak tapi tidak ikhlas".

Itulah kebenarannya... Tidak perlu dikritisi....

Namun...

Dul Qiyem, punya cerita lain... menurutnya ungkapan tersebut sering merasuk ke "alam bawah sadar" mereka-mereka yang punya sifat "pelit bin medit" (bukan irit apalagi pailit)

Dongeng (bukan kisah) ini pun harus dimulai...

Di desanya (noname).. ada Pak Tua yang mewawafkan sebidang tanah untuk didirikan Masjid. Alhamdulillah.. Mantafff.. 

Warga pun menyambut dengan senang. Karena yang ada disana hanya Musholla. Kalau Jum'atan masih numpang ke Masjid desa sebelah. 

#no whot-whot alias tidak apa-apa 

Tarik-ulur tokoh-tokoh desa pun alot untuk membentuk panitia pembangunan Masjid. Kendatipun toh akhirnya terbentuk juga, agar tanah waqaf tersebut tidak sia-sia.

Wal hasil... Pembangunan Masjid pun dimulai...

Singkat cerita..


 Pondasi Masjid selesai..

Ironisnya... dalam beberapa tahun pembangunan ini magkrak.. hanya berdiri "tidak kokoh" pondasinya saja..🙏😃🌹

Dul Qiyem menatapi pondasi itu sambil tepuk-tepuk jidat..plak...plek..plak..plek..

Seolah ada yang mengganjal di ubun-ubun-nya yang mau dikeluarkan.. 

Namun tidak juga ada yang keluar... Yang terjadi justru ada "sesuatu" yang masuk... semacam rancangan "ide" atau "inspirasi" yang belum sempurna...pudar ...lalu...ambyarrr...

Setiap hari dia mondar-mandir dari lokasi "calon masjid" ke rumahnya yang ketepatan tidak jauh dari sana.


Disuatu pagi Hari Jum'at nan penuh berkah...

..Secangkir kopi

..dan beberapa Udut.. menemani kesendiriannya setelah nderas al-qur'an rurinitas hariannya..

Duduk santai sambil sesekali nyeruput Kopi dan sedal-sedul menikmati setiap hisapan udut-nya..


Dasar orang sedikit gemblung...  .. tiba-tiba...

dari kepulan udut-nya, seolah dia menemukan bayangan "ganjalan" yang selama ini bercokol di ubun-ubun-nya.


Tidak lain dan tidak bukan adalah "ide nakal" ..

Kali ini di hisapan udut yang terakhir. Ditariknya dalam-dalam, lalu dipejamkan matanya sambil membuang asap dari mulutnya perlahan...*Huuuffff*

Nah ..Sekarang "bisikan jahat" itu ditangkap memorinya dengan tajam... Tinggal menunggu aksi berikutnya untuk di-play dengan segala konsekwensinya.

Lokasi lahan "calon masjid" itu tepat ditepi jalan raya yang biasa lalu-lalang kendaraan tiap harinya.

Tepat di samping lahan itu ada bangunan salah satu warga yang temboknya agak tinggi.


Disitulah "aksi nakal" si Dul Qiyem dipraktekkan.

Di suatu malam yang agaknya sepi..

Dul Qiyem membawa tangga dan cat pilok.. lalu ditulisnya:


_*"Kampung Warga Mukhlishin, Saking ikhlashnya Masjid nggak jadi-jadi"*_

Keesokan harinya..saat mentari sudah tersenyum sumringah..cahayanya terang.


Dul Qiyem bergegas menuju tulisan itu, seolah-olah bukan pelakunya. Dia Foto tulisan itu. Jepretttz.. ceklik.. 

 "Noh cakep dach.." kata Dul Qiyem sambil ketawa melet-melet..


Aksi berikutnya...

Bukannya gaul-gaul amat sih.. tapi Dul Qiyem juga bukan orang gaptek (gagap teknologi)..  

Seringnya dia lihat di layar monitor HP orang biasa upload foto-foto dan tulisan atau poster. 

"Apa susahnya kalo cuma kirim-kirim foto, bisalah saya.." pikir Dul Qiyem 

Gak pake lama .. dia mulai iseng (padahal serius ) nge-share Foto Tulisan itu ke teman-teman.. di medsos.. 

Eh..gak taunya... Foto unggahan-nya menyebar (viral getoh kata anak sekarang )

Apa dampaknya..???

Pada mulanya, para tokoh desa tidak tahu-menahu hal ini. Lagipula tulisan itu langsung diblog dengan cat agar tidak terbaca.

Mereka tahu dari anak-anak mereka yang sempat mengetahui viralnya unggahan foto tulisan tersebut.

Apa hendak dikata...Bagaimana sesuatu yang viral bisa dihentikan.


Efek depan (bukan efek samping) dari viralnya Foto tulisan tersebut ternyata menarik simpati orang-orang yang masih bernurani.

Betapa tidak...

Setiap hari...ada saja kendaraan yang lewat depan lahan "calon masjid" itu berhenti dan menurunkan Material walau tidak banyak. Ada yang 5 sak semen. Ada pasir... Batu bata... Batu koral buat cor...dan lain-lain..


Wah...hebat..salut lurrrr..

Kini para tokoh desa mulai agak "Panik" dan merasa ada yang "Unik".

Dalam situasi yang "tidak gawat" ini, mereka terpaksa harus mengagendakan "rapat terbuka" antar warga guna menyikapi kasus "nylekit' ini. 

"Dimohon semua warga hadir dalam rapat untuk melajutkan pembangunan masjid"... Kira-kira begitu inti undangan oleh "mantan" panitia kemarin .


Tibalah acara rapat itu..

Tak ketinggalan, Dul Qiyem klunah-klunuh (santuyyyy 🙏😃) turut hadir dalam rapat tersebut.

Dia ambil posisi di belakang, soalnya udut-nya 🚬🔥 pasti diprotes sama yang alergi asap.

Rapat berjalan dengan lancar... Mulai pembentukan panitia...usulan ini-itu.. tumplek-blek dikeluarkan.  


"Begini bapak-bapak...mas..adik-adik semua yang hadir disini.. rasanya kita ini di "jewer" (disentil) oleh kejadian ini.. setelah viral-nya Foto Tulisan itu kita sadar, bahwa pembangunan Masjid ini harus segera dilanjutkan...malu kita kalau Masjid kita yang membangun orang lain. Coba lihat...sumbangan tiap hari datang dari orang yang tidak kita kenal .. Ayolah kita usahakan bagaimana secepatnya Masjid ini segera berdiri".. demikian arahan salah satu tokoh desa yang insaf 🙏😎🌹 dari "ke-kurang-semangat-an" kemarin.

"Ada usulan lain...terakhir ini ..waktu sudah malam...silahkan !!!. ,kata pemimpin rapat .

*Saya Pak.." 

 Dul Qiyem angkat tangan... 

Sepertinya dia mau "orasi non-ilmiah"

"Sebelumnya mohon maaf dulur..dulur...

 Hemat saya gini.. Untuk urusan bangun-membangun itu...eee.. saya menemukan teori lama.. buka teori baru loh ini... "...


*"Lanjuuutt..!!!"*

 seru Warga mulai ketawa...sebab tahu kebiasaan Dul Qiyem bikin olahan kata yang kurang lazim...

"....saya ulangi... untuk urusan bangun-membangun itu kiranya Sumbangan atau sedekah yang banyak walau tidak ikhlas itu tidak masalah, daripada sedikit tapi ikhlas 

Saya tidak curiga nich... Biasanya.. kalau nunggu-nunggu ikhlash teruuus. Dapatnya cuma sedikit...akhirnya pembangunan gedung atau apalah...(menyindir masjid, maksud Dul Qiyem) ya tidak cepat terlaksana... Saya yakin kok...nanti kalau Bangunan sudah jadi..in sya Alloh ..IKHLASH itu akan muncul sendiri.. gimana lurrr...setuju nggak ???...

Maaf saya bukan Ustadz atau Muballigh loh ..jadi kalau punya "ngilmu nyleneh" ya jangan dimarahi.."

pungkas Dul Qiyem agak malu-malu-in.


"Ora umuuummm" (tidak wajar), sahut warga sambil tepuk tangan keasyikan mendengar celoteh Dul Qiyem.


*Subhaanalloh...*

Kini greget warga mulai nampak....Mereka gemar menyumbang...materi..tenaga dan pikiran...demi pembangunan Masjid yang diidamkan bersama.


*Dua Tahun Kemudian...*

🕌 Sekarang lihatlah ...

Masjid itu berdiri kokoh...walau tidak luas tapi megah...mewah dan berkelas.. kayak masjidnya kaum Elit (untuk ukuran Masjid desa)

*Alhamdulillah..*


Sekian....



- Zaidun-22-12-22

Abdul Fazanazi
Abdul Fazanazi Seorang santri dan mahasiswa yang ingin selalu berkarya melalui tulisan dan atau melalui apapun itu, bisa menemui saya di IG, FB, YouTube, dengan nama @abdulfazanazi

Posting Komentar untuk "CERPEN SANTRI SANTUY | CERITA 2"