ARTIKEL TENTANG KONSEP UMUM TENTANG KEPEMIMPINAN
KONSEP UMUM TENTANG KEPEMIMPINAN
Oleh : Moh. 'Abdul Faqih
Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen
abdulfaqih351@gmail.com
ABSTRAK
Kepemimpinan (leadership) berkenaan dengan seseorang memengaruhi perilaku orang lain untuk suatu tujuan. Dengan kekuasaan, pemimpin dapat memengaruhi perilaku para bawahannya. Kekuasaan dapat dibagi menjadi lima, yaitu: (1) kekuasaan keahlian (expert power); (2) kekuasaan legitimasi (legitimate power); (3) kekuasaan referensi (referent power); (4) kekuasaan penghargaan (reward power); dan (5) kekuasaan paksaan (coercive power). Disamping berhubungan dengan kekuasaan, kepemimpinan juga erat kaitannya dengan karakter. Berbagai upaya riset dilakukan untuk mengidentifikasi karakter-karakter yang konsisten dengan kepemimpinan. Upaya riset yang dilakukan untuk memisahkan karakter kepemimpinan banyak menemui jalan buntu. Dinyatakan juga bahwa pencarian untuk mengidentifikasi seperangkat karakter yang membedakan pemimpin dan pengikut dan antara pemimpin yang efektif dan tidak efektif, banyak yang gagal. Hasil yang paling dapat diterima adalah riset yang bertujuan hanya untuk melakukan identifikasi terhadap karakter-karakter yang dapat dikaitkan secara konsisten dengan kepemimpinan.
Kata Kunci : Kepemimpinan
ABSTRACT
Leadership relates to a person's behavior with respect to another person for a purpose. With power, leaders can influence the behavior of their subordinates. Power can be divided into five, namely: (1) expert power, (2) legitimate power, (3) referent power, (4) reward power, and (5) coercive power. Besides dealing with power, leadership is also closely associated with the character. Various research efforts carried out to identify the characters that are consistent with the leadership. Research efforts are made to separate the leadership's characters, but it was found deadlock. Also stated that the quest to identify a set of characters that distinguishes between a leader and followers and effective leaders and effective, many have failed. Most acceptable result is research that aims only to identify the characters that can be linked consistently with leadership.
Keywords: leadership
PENDAHULUAN
Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal. Dengan meningkatnya kinerja pegawai berarti tercapainya hasil kerja seseorang atau pegawai dalam mewujudkan tujuan organisasi.
Pemimpin berfungsi untuk memandu, menuntun, membimbing, membangunkan motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin komunikasi yang baik, melakukan pengawasan secara teratur, dan mengarahkan pada bawahannya kepada sasaran yang ingin dituju.
Berhubungan dengan itu menjadi kewajiban dari setiap pemimpin agar bawahannya termotivasi utuk bekerja lebih baik lagi. Peran kepemimpinan juga merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan suatu organisasi baik secara keseluruhan maupun sebagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada efektivitas kepemimpinan untuk membangkitkan motivasi atau semangat kerja pegawai terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
Namun yang terpenting dalam mewujudkan keberhasilan kepemimpinan di dalam masyarakat sangat tergantung pada profil seorang pemimpin yang tercermin dalam ibadah, akhlak dan tingkah lakunya sehari-hari. Di sisi lain, cara bertindak dari seorang pemimpin juga didasari oleh keputusan yang ditetapkannya serta dari hubungan timbal balik dengan masyarakat yang dibangunnya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian pustaka (library research), yakni penelitian yang obyek kajiannya menggunakan data pustaka berupa buku-buku, jurnal sebagai sumber datanya. Kegiatan penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkana informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di jurnal atau sumber internet yang berkaitan dengan masalah yang akan diselesaikan. Kegiatan penelitian dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, maupun menyimpulkan data dengan metode tertentu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsep Dasar Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan konsep yang kompleks, dan karena kompleksitasnya itu maknanya menjadi kabur. Meskipun diakui, fenomena ini merupakan gejala pada hampir semua ilmu sosial, ketika sedang mendefinisikan objek kajiannya. Untuk mengurai permasalahan ini, pertama saya mengutip pendapat para ahli yang ditampilkan dalam karyanya Eko Maulana Ali, sebagai berikut:
James M. Black; kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan orang lain supaya bekerja sama di bawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai atau melakukan suatu tujuan tertentu.
Robbins; kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan.
Laurie J. Mullins; kepemimpinan sebagai hubungan yang melalui kewenangannya seseorang mempengaruhi perilaku atau tindakan orang lain.
Sarrons Butchatsky; kepemimpinan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat terhadap individu dan organisasi.
Dari pendapat para ahli di atas, dapat saya rumuskan definisi kepemimpinan sebagai “kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok orang agar berperilaku dan bertindak untuk mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi”. Maka kepemimpinan itu merupakan daya atau energi yang dimiliki oleh seseorang untuk mendorong orang lain. Energi itu tidak semata-mata fisik tetapi juga pendidikan ataupun kharismatik. Namun demikian, perlu diberi catatan khusus bahwa kepemimpinan itu akan berjalan, jika dalam organisasi itu ada interaksi antara pemimpin/manajer dan bawahan merek
Setiap komponen yang ada di dalam organisasi, agar berjalan dengan baik sesuai dengan petunjuk pelaksanaan, serta bagaimana ia (manajer) Leadership secara konseptual memiliki makna yang berbeda dengan manajemen. Leadership muncul terlebih dahulu sebelum manajemen. Di dalam sebuah organisasi, seorang pioneer atau pencetus gagasan biasanya adalah seoarang leader. Ia memiliki visi tertentu sehingga terciptalah organisasi, baik itu lembaga, perusahaan, yayasan, atau bahkan sebuah negara. Ketika organisasi tersebut berjalan barulah muncul kebutuhan untuk mengatur organisasi, kebutuhan untuk meletakkan orang-orang yang lebih tepat di dalam organisasi, melalukan efisiensi dan efektifitas kerja organisasi, menetapkan ukuran-ukuranatau standarisasi, serta melakukan evaluasi, hal inilah yang kemudian disebut sebagai manajemen. Sehingga dapat dipahami bahwa fungsi utama dari manajemen ialah untuk mengurangi chaos atau kekacauan di dalam organisasi,serta untuk mengatur organisasi agar dapat berjalan dengan baik, efektif, dan efisien.
Leadership sering digambarkan sebagai “doing the right things” (melakukan hal-hal yang benar). Leader selalu mencari hal-hal baik apa yang mungkin bisa diadopsi, dipakai, dan diaplikasikan ke dalam organisasi, untuk membuat organisasi tersebut dapat bergerak lebih dinamis dan lebih maju. Sedangkanmanajemen digambarkan sebagai “doing the things”, (melakukan hal-hal dengan benar). Manajemen ialah upaya yang dilakukan oleh manajer, untuk memikirkan menghindari masalah, dan sekaligus mendeteksi kemungknan munculnya potensi masalah. Hal tersebut terlihat dalam rumusan kunci dalam sistem manajemen yaitu: PDCA (Plan, Do, Check, dan Action-Merencanakan, Melakukan, Mengevaluasi, dan Melaksanakan).
Dalam pengertian luas kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai berikut:
Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota kelompok.
Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota organisasi dalam banyak kegiatan.
Seseorang yang mempengaruhi anggota-anggota kelompok untuk ikut dengan permintaannya dengan rela atau tidak rela.
Kemampuan seni/art/teknik untuk membuat sekelompok orang dengan segala aktivitasnya mengikuti dan mentaati segala keinginannya dalammencapai tujuannya yang telah di tetapkan.
Dari definisi-definisi di atas, kepemimpinan (leadership) memiliki pengertian sebagai kemampuan yang harus dimiliki seseorang pemimpin (leader) tentang bagaimana menjalankan kepemimpinannya sehingga bawahan dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya. bergeraknya orang-orang ini harus mengikuti jalur tujuan organisasi yang hendak dicapai dan bukan merupakan hal yang semu dari kepemimpinannya itu. Adapun penggerakan dalam pencapaian tujuan adalah legitimasi dari sebuah kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin, karena bukan merupakan simbol atau kedudukan semata.
Pengertian Kepemimpinan
Para ahli memaknai konsep pemimpin sebagai seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. Stephen Robbins misalnya mendefinisikan kepemimpinan sebagai “the ability to influence a group toward the achievement of goals”. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai serangkaian tujuan.
Seorang pemimpin harus bersifat amanah, sebab ia akan diserahi tanggungjawab. Jika pemimpin tidak mempunyai sifat amanah, maka mudah terjadi penyalahgunaan jabatan dan wewenang kepada hal-hal yang tidak baik. Itulah sebabnya Rasulullah saw mengingatkan agar menjaga amanah kepemimpinan, sebab hal itu akan dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun di akhirat.
Kepemimpinan juga dimaknai sebagai proses mempengaruhi tidak hanya dari pemimpin kepada pengikut atau satu arah melainkan timbal balik atau dua arah. Pengikut yang baik juga dapat saja memunculkan kepemimpinan dengan mengikuti kepemimpinan yang ada dan pada derajat tertentu memberikan umpan balik kepada pemimpin. Pengaruh adalah proses pemimpin mengkomunikasikan gagasan, memperoleh penerimaan atas gagasan, dan memotivasi pengikut untuk mendukung serta melaksanakan gagasan tersebut melalui perubahan.
Dalam pandangan Islam, kepemimpinan merupakan amanah dan tanggungjawab yang tidak hanya dipertanggungjawabkan kepada anggota-anggota yang dipimpinnya tetapi juga akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah. Sehingga pertanggung jawaban kepemimpinan dalam Islam tidak hanya bersifat horizontal formal sesama manusia, tetapi bersifat vertikal-moral, yakni tanggungjawab kepada Allah di akhirat nanti. Seorang pemimpin akan dianggap lolos dari tanggungjawab formal dihadapan orang-orang yang dipimpinnya, tetapi belum tentu lolos ketika ia bertanggungjawab dihadapan Allah. Kepemimpinan sebenarnya bukan sesuatu yang mesti menyenangkan, tetapi merupakan tanggungjawab sekaligus amanah yang amat berat yang harus diemban dengan sebaik-baiknya. Allah berfirman dalam QS. Al-Mu’minun: 8-9:
واالذينهم لامنتهم و عهد هم راعون * والذين هم على صلو تهم يحا فظون
“Dan orang-orang yang memelihara amanah (yang diembankannya) dan janji mereka, dan orang-orang yang memelihara sholatnya, mereka itulah yang akan mewarisi surga firdaus, mereka akan kekal didalamnya” (QS. Al-Mu’minun: 8-9).
Seorang khalifah merupakan pemimpin tertinggi dalam agama Islam, dalam arti yang lebih luas, dinisbahkan kepada setiap individu yang disebut manusia dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dimuka bumi ini. Prototipe ideal seorang pemimpin, telah dicontohkan oleh Raulullah saw, yang bersikap tegas dan lembut. Kualitas kepribadian Rasulullah saw sebagai seorang pemimpin inilah, yang telah berhasil membentuk kepribadian para sahabat, yang awalnya keras dan anarki khas kebudayaan jahiliyah bangsa Arab, berubah menjadi pribadi yang tegas terhadap lawan dan lembut terhadap sesama. Salah satu konsep kepemimpinan dalam Islam ialah wilayatul al-imam, yang oleh Al-Mawardi didefenisikan sebagai penganti kenabian dalam memelihara agama, dan mengatur kehidupan umat manusia dimuka bumi ini.
Perbedaan Pemimpin dan Manajer
Kepemimpinan dan manajeman sering dianggap sebagai konsep pratically overlapping, tetapi apakah keduanya mempunyai pengertian dan konsep yang sama. Pemimpin yang sering disebut leader adalah seseorang yang terlibat bersama para pengikutnya dalam upaya untuk mencapai tujuan-tujuan, baik dirinya sendiri maupun tujuan-tujuan bagi para pengikutnya. Tugas seseorang leader adalah mengarahkan bawahannya kepada pencapaian tujuan-tujuan bersama dan menjadi pemimpin tidak bisa terjadi seketika, tetapi membutuhkan perjalanan yang tidak singkat. Burns memberikan pandangan secara umum tentang kepemimpinan dan dikatakan bahwa proses menjadi pemimpin identik dengan proses menjadi manusia seutuhnya.
Perbedaan manager dan pemimpin menurut Warren adalah seorang manajer dipilih melalui jalur formal, seperti dipilih oleh komisaris atau direktur, Seorang manager hanya berurusan dengan benda-benda, struktur, sistem dan efisiensi. Manajer memiliki tujuan yang jelas dan memiliki target kuantitatif, yaitu mendapatkan hasil yang sudah digariskan perusahaan atau organisasi miliknya. Manager hanya mengerjakan tugas yang sudah ditetapkan, lalu bekerja dengan ketentuan dan prosedur yang sudah digariskan. Tugasnya hanyalah menjalankan amanah yang sudah digariskan oleh perusahaan ataupun organisasi. Sedangkan seorang leader dipilih berdasar pilihan dan kontrak sosial dengan anggota atau bawahan. Seorang Leader dalam bekerja ingin berbuat sesuatu melebihi dari harapan yang ditetapkan, dan dia akan mencari terobosan demi berbuat melebihi ekspektasi. leader paham betul kalau lingkungannya itu terus berubah, dan perubahan itu memerlukan sebuah adaptasi agar sukses. Seorang leader akan melakukan sesuatu yang benar sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis “Leader harus bekerja menciptakan iklim kerja yang penuh toleransi”.
Apabila berhubungan dengan orang, maka kedudukan leader dan manajer adalah sama, bahwa mereka adalah atasan dan yang menjadi obyek kedudukan mereka adalah bawahan. Namun bila berhubungan dengan obyek ada perbedaan, bahwa leader selalu dan hanya berhubungan dengan orang-orang, sedangkan manajer tidak. Manajer yang melakukan fungsi manajemen tidak selalu berhubungan dengan orang, tetapi juga bisa dengan berbagai hal lain yang tidak berbentuk orang, seperti waktu, belajar, tujuan, dan sebagainya.
Dengan demikian kita tahu, bahwa sesungguhnya antara leader dan manajer memiliki fungsi yang berbeda. Seorang leader memiliki fungsi dasaradalah mengarahkan dan menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada arah yang sama yaitu tujuan. Sedangkan fungsi seorang manajer adalah managemen. Yaitu kegiatan-kegiatan seputar perencanaan (planning), pengorganisasian (organising), penempatan staff (staffing), pengarahan (directing) dan kontrol (controlling). Dalam hal perencanaan manajer akan merencanakan sesuatu berdasarkan hal-hal yang sifatnya prosedural, teknis, terarah, tegas, dan tidak bertele-tele.
Perbedaan terbesar antara manajer dan pemimpin adalah dari bagaimana cara memotivasi orang-orang yang bekerja atau mengikuti mereka, dan ini menetapkan nada untuk aspek-aspek lain sebagian besar dari apa yang mereka lakukan. Kebanyakan pada keadaannya memiliki keduanya dalam memengelola pekerjaan, terutama pada keadaan yang sulit bertindak sebagai pemimpin. Tabel di bawah ini menunjukkan perbedaan antara menjadi pemimpin dan menjadi manajer. Hal ini, tentu saja, karaktersitik ilustratif, dan ada seluruh spektrum antara baik ujung skala ini sepanjang yang bisa berkisar peran masing-masing. Dan banyak orang memimpin dan mengelola pada saat yang sama, sehingga dapat menampilkan kombinasi dari perilaku.
Korelasi dan Tugas Pemimpin dalam Organisasi, Administrasi, dan Manajemen
Organisasi sebagai kelompok orang atau istritusi yang mengikat diri secara formal adalah wadah yang menampung kelompok manusia. Didalam kelompok, manusia melakukan administrasi dalam bentuk kerja sama, dan di dalam administrasi terjadi proses pengaturan. Proses pengaturan inilah disebut dengan manajemen. Manajemen yang ada didalam organisasi biasanya bertingkat dari yang terdepan sampai yang tertinggi.
Sebuah lembaga pendidikan adalah sebuah organisasi, maka di dalam sekolah terjadi kegiatan kerja sama administrasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan, kerja sama yang ada harus diatur sehingga semua sumber daya pendidikan bersifat harmonis, dan sinergis. Untuk itu dilakukan kegiatan pengaturan manajemen. Kepala sekolah sebagai pimpinan bertugas menentukan strategi dalam mencapai tujuan pendidikan. Strategi yang ada diterjemahkan menjadi program kerja. Pelaksanaan program kerja dilakukan oleh guru dan segenap pegawai tata usaha dengan pengawasan guru senior yang ditunjuk sebagai pengawas pelaksanaan. Dengan demikian tercipta sebuah sistem organisasi yang terus bergerak mencapai tujuan. Demikianlah hubungan antara Kepemimpinan, Manajemen, Administrasi dan Organisasi Pendidikan.
Dalam pengelolaan organisasi, kepemimpinan, administrasi dan manajemen saling berkaitan dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah direncanakan pada pengembangan organisasi tersebut. Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan di atas, dapat penulis simpulkan secara umum, antar lain yaitu:
Hubungan antara kepemimpinan, manajemen, administrasi dan organsiasi sangat berkaitan erat terhadap pengembangan lembaga pendidikan terutama pengembangan disektor sumber daya mansusia.
Dalam suatu organisasi, perencanaan merupakan langkah awal untuk mencapai tujuan berdasarkan visi dan misi organisasi tersebut.
Untuk mengembangan lembaga pendidikan/organisasi, maka keberadaan pelaksanaan (actuating) sangat penting dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Maju dan berkembangnya suatu lembaga pendidikan/organisasi sangat tergantung dengan fungsi manajemen yang berhubungan dengan penggerakan. Apabila fungsi ini berjalan dengan efektif dan efisen, maka akan bertampak terhadap pengembangan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa :
pemimpin sebagai seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatannya guna mencapai sasaran suatu organisasi. Posisi manajer menjadi sangat krusial dan diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta menjaga keseimbangan dalam suatu organisasi.
Perbedaan terbesar antara manajer dan pemimpin adalah dari bagaimana cara memotivasi orang-orang yang bekerja atau mengikuti mereka, dan ini menetapkan nada untuk aspek-aspek lain sebagian besar dari apa yang mereka lakukan. Kebanyakan pada keadaannya memiliki keduanya dalam memengelola pekerjaan, terutama pada keadaan yang sulit bertindak sebagai pemimpin.
DAFTAR PUSTAKA
Labaso, Syahrial, 2018. Konsep Dasar Kepemimpinan dalam Pendidikan Islam: Jurnal AL GHAZALI
Laelasari Tuti, dkk. 2022. “Jurnal Manajemen Pendidikan Islam”, Malang: Rumah Jurnal.
Mawardi, Organisasi Al-Irsyad Al-Islamiyah Kotamadia Surabaya, (Semarang: Balai Penelitian Keagamaan Depag, 1994), hlm 5.
Rohmat, “Kepemimpinan Pendidikan”, Jurnal Insania, Volume 11, Nomor 1, Januari-April 2006, hlm 1.
Raihan. 2015. Konsep Pemerintahan dalam Masyarakat Islam: Jurnal Al-Bayan
Sudjiman, Paul E. Manajemen dan Kepemimpinan, Jurnal Sekretari, Volume 1, No. 1, Mei 2009
Sukataman, dkk. 2022. Konsep Umum Tentang Kepemimpinan, ibtida: Jurnal Kajian
Solikin, Asepdasar dkk.“Pemimpin Yang Melayani Dalam Membangun Bangsa Yang Mandiri”, Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 2, (Juni 2017), h. 92
Shalihah, Maratun. “Peran Kepemimpinan Islami Dalam Peningkatan Manajemen Usaha Perusahaan”, Tahkim Vol. XI No. 2, (Desember 2015), h.
117
Yudiaatmaja, Fridiyana, (2013). “Kepemimpinan: Konsep, Teori dan Karakternya”, Media Komunikasi FIS Vol 12, No. 2
Posting Komentar untuk "ARTIKEL TENTANG KONSEP UMUM TENTANG KEPEMIMPINAN "