Antologi puisi Ayah I Puisi Abdul Fazanazi
Ayah
ayah…
ketegaranmu dengan rasa ingin
kembali
pelukan hangat masa kecilku
sejuta harapan dari anak mungilmu
tumbuh dewasa rasa bujaksana
dapat berguna dan menghapus luka
selaluku menutut kewajiban
dalam segala keinginan materi
dengan sekejap sinarkan harapan
seperti jadi raja dalam istanamu
Ayah…
bibir ini terdiam membisu
ingin ku ucap terimakasih
atas semua pengorbananmu
lidah terasa terkunci derat
mengatakan
keringat yang menyatu dengan air
mata
kepedihan memgoyak hati
kau kubur dengan cinta
jerit tak berdaya dalam ketidak
adilan
darah
membeku tulang tertutup kulit
mongering terpanggang matahari
yang tak pernah menuntutkebaikannya
untukku permata cintanya dan hanya
untukku
Pemalang, 22 Mei 2017
ig@abdulfazanazi
Posting Komentar untuk "Antologi puisi Ayah I Puisi Abdul Fazanazi"